Dibidang akademik misalnya. Kita anggap saja bahwa indikator yang kita berikan untuk kesuksesan akademik adalah ketika kita telah menyandang gelar Doktor.
Jika ada pertanyaan nanti kenapa kita belum sukses di bidang akademik? Maka jawabannya jelas karena kita belum Doktor.
Kenapa belum jadi Doktor? Karena masih sekolah, atau belum memenuhi langkah-langkah yang disyaratkan untuk menyandang gelar Doktor tersebut.
Semakin tinggi kualifikasi yang kita inginkan ketika menjadi Doktor (gelar Doktor dari Universitas terkenal, luar negeri, Cumlaude, Doktor termuda dll), maka semakin tinggi daya juang yang akan kita berikan.
Demikian juga halnya dengan kesuksesan Finansial. Katakanlah indikator sukses finansial yang kita berikan adalah jika telah memiliki penghasilan Rp 5 juta per bulan tanpa perlu bekerja. Atau jika kita berhenti/diberhentikan dari pekerjaan yang sekarang, kondisi finansial akan tetap aman sampai 5 tahun mendatang.
Nah, jika ada pertanyaan kenapa kita belum sukses finansial? Maka jawabannya adalah kerena belum memiliki passive income Rp 5 juta perbulan. Atau jika pekerjaan sekarang tidak ada lagi, maka kondisi kuangan hanya mampu menanggung sampai 3 bulan.
Semakin tinggi kualifikasi kekayaan dan keamanan finansial yang kita inginkan, maka semakin tinggi daya juang yang akan kita berikan.
Dan karena kita tidak ingin perjuangan yang kita berikan sia-sia, maka perlu dipertanyakan lagi.
Apakah jalur pendidikan yang sedang kita tempuh saat ini akan membawa kita ke gelar doktor sesuai dengan kualifikasi yang kita inginkan?
Apakah pekerjaan atau bisnis yang saat ini sedang kita jalani akan membawa kita pada kualifikasi kekayaan finansial yang kita impi-impikan? pada waktu yang telah kita tentukan?
Kalau demikian kita harus evaluasi kembali bagaimana peluang jenjang karir di tempat kita bekerja atau peluang perkembangan penghasilan pada bisnis kita.
Apakah memang ada jalannya untuk mengantar kita pada cita-cita?
Namun jika jalur pendidikan yang kita tempuh telah benar untuk jadi Doktor, jenjang karir atau jalur bisnis yang kita tempuh juga telah benar dapat membawa kita kepada kebebasan finansial. Lalu kenapa tidak sukses-sukses juga?
Well, sepertinya telah tiba saatnya mengarahkan telunjuk kepada diri sendiri!
5 komentar:
sukses itu perlu proses
wah, saya jadi tersindir nih sama artikel yang satu ini.. grrr... ampun gan, sekarang saya gak lagi
untuk jadi sukses itu memang tidak semudah yang dibayangkan, kudu telaten, plus butuh ekstra kesabaran,,
sip mas, artikel yang menarik.. :)
untuk menjadi sukses butuh proses dan kerja keras..
mantebb banget dagh akh..(klik)
Posting Komentar
-Silahkan Berkomentar- No SPAM Please
Maaf jika hanya berniat beriklan, bukan disini tempatnya, silahkan anda kunjungi http://MauIklanGratis.com
Posting Komentar